Foto saya
Teknik Sipil Universitas Sriwijaya

DAWAI HATI

Aku menyelinap diantara kerumunan kalimat takdir
Menyisir tepian batas kehidupan kini dan nanti
dalam getar tak berirama
….. : : terdengar merdu
Karena gaung yang kuresapi adalah tutur Mu
Alun dawai hati
Diri yang mengaku hamba Mu
Aku memang sedang membenci
Pada musim yang tak bosan berganti
Aku mungkin lagi kecewa
Lemah hari direngkuh malam
Aku tengah enggan bicara
tentang hati yang penuh sandiwara…..:-(
Gumam semesta Mu lengkapi liuk kisah,
kudengarkan.
Memar langkah yang tinggal sejengkal,
kuterima
bisu bisik angin
Lambai anak-anak rambut tengkuk ku
Pisahkan dua senyum yang pernah berpaut.


 Kun-Aena


1 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © / Aris Sutriadi

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger